Jumat, 26 November 2010

Manusia dan Penderitaan

Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Derita merupakan suatu ujian atau masalah yang dirasakan manusia. Derita memiliki beberapa tingkatan dari yang berat sampai yang ringan. Derita tergantung pada peranan individu yang menentukan berat-ringannya suatu derita. Penderitaan sepertinya tidak pernah berhenti dari kehidupan kita. Karena penderitaan itu merupakan cobaan yang diberikan tuhan kepada umatnya. Dan sebetulnya tuhan itu memberi  cobaan kepada umatnya untuk mengetahui seberapa besar keimanan kita atau ketabahan kita melewati ujian itu. Bagai peristiwa yang menghampiri dan banyak orang yang menderita, harus menangis untuk kehilangan orang disayanginya, atau musibah seperti gempa bumi pasti orang yang merasakan itu merasakan derita, sehingga penderitaan panjang harus dialami dan dirasakan dengan tabah. Walaupun penderitaan itu akan selalu hadir dalam kehidupan kita, kita sebagai manusia harus sabar dan tabah menjalani itu semua.
Mungkin kita kalau mendengar kata “PENDERITAAN” selalu teroma atau ketakutan. Karena kita sudah merasakan atau sudah bosan dengan perkataan itu. Sebetulnya manusia itu sering mengalami derita dan takut. Karena derita dan takut itu saling bersinabung satu dengan yang lain. Manusia juga memiliki keterbatasan untuk merasakan itu. Oleh sebab itu, kita sebagai manusia yang diciptakan oleh tuhan dan di turunkan ke muka bumi ini. Harus mengikuti peraturan tuhan yang ada dan tidak melakukan sesuatu yang dilarang oleh tuhan. Dengan itu kita dijauhkan dari segala masalah yang memunculkan suatu “DERITA”. Sebetulnya penderitaan itu adalah suatu pelajaran untuk kita belajar untuk mengendalikan diri dan memecahkan masalah dengan sabar.
Dan sebetulnya derita itu dapat diartikan suatu siksaan yang meliputi siksaan jasmani maupun rohani. Yang mengakibatkan suatu orang mengalami phobia ( Troma ), shock. Disini phobia juga dapat mengganggu mental manusia akibat dari ketidak mampuan manusia untuk menghadapi suatu persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan melakukan sesuatu yang tidak wajar. Dan kita sebagai orang yang beriman haruslah dekat kepada pencipta agar sadar bahwa kita dibumi ini hanyalah manusia biasa dan hanyalah sementara.



Sumber            : http://wordpress.com
                        : http://blog.gunadarma.ac.id
                        : Buku panduan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar