Jumat, 20 April 2012

SELF DIRECTED CHANGES


Meningkatkan kontrol diri merupakan suatu upaya untuk merubah suatu kepribadian kita menjadi yang lebih baik. Dalam perkembangan kontrol diri atau meningkatkan kontrol diri beberapa ahli menganggap bahwa pada usia remaja kontrol diri sudah mencapai akhir. Menurut Block (1971) adalah pelopor pendekatan tipologis. Penelitian tipologis mencoba untuk melengkapi dan memperluas penelitian trait.
Menggunakan berbagai teknik, yaitu ego-resilient (ego-ulet), control berlebihan (overcontrolled), dan kekurangan kontrol (undercontrolled). Orang-orang dari ketiga jenis ini berbeda dalam hal ego-resiliency, atau adaptabilitas dalam keadaan strees, dan kontrol diri. Orang-orang yang memiliki ego-resiliency beradaptasi dengan baik, percaya diri, mandiri, penuh perhatian, sangat membantu, dan fokus terhadap tugas. Orang-orang dengan control berlebihan adalah mereka yang pemalu, pendiam, pencemas, dan bergantung pada orang lain. mereka cenderung menyembunyikan pikiran mereka dan menarik diri dari konflik, dan mereka sangat besar kemungkinan menjadi korban depresi. Orang-orang kekurangan control bersifat aktif, berenergi, impulsif, keras kepala, dan mudah terganggu. Jenis kepribadian ini atau yang serupa tampaknya terdapat pada kedua jenis kelamin di seluruh kelompok budaya atau suku bangsa dan cenderung pada remaja.
          Temuan yang cenderung mendukung kesinambungan sikap dan tingkah laku tidak berarti bahwa kepribadian tidak berubah, atau bahwa orang-orang tertentu terjebak gagal menyesuaikan diri. Pada seseorang yang kekurangan kontrol dapat tumbuh rukun dengan orang lain pada masa dewasa awal bila mereka menemukan tempat dimana energi dan spontanitas mereka dianggap sebagai nilai tambah.
          Menetapkan suatu tujuan dalam hidup biasanya dengan cara memberikan suatu tujuan jangka panjang dan motivasi. Dengan menyusun suatu tujuan secara teratur, maka anda membuat keputusan mengenai apa yang anda ingin capai. Menyusun tujuan adalah suatu proses yang sudah ditetapkan dan diketahui untuk suatu perencanaan pribadi. Mungkin menentukan tujuan sendiri jauh lebih sulit tetapi jadilah pribadi anda sendiri. Meskipun banyak yang membujuk anda untuk melakukan hal yang sebaliknya. Penentuan tujuan anda oleh anda sendiri dan usaha keras untuk mencapainya merupakan suatu langkah utama menujuh kebebasan pribadi dan kehidupan yang berarti.
          Selanjutnya, pencacatan perilaku biasanya kita kerap kali mendefinisikan perilaku seseorang. Biasanya dari tingkah laku, cara bicara, berpakaian. Dengan cara begitu saja kita dapat tarik kesimpulan bagaimana kepribadian seseorang itu bagaimana tanpa kita harus Tanya langsung pada orang tersebut.
          Menyaring anteseden perilaku disini merupakan suatu perubahan yang signifikan, mungkin dari yang buruk sampai yang baik dengan melalui proses step by step. Agar terlihat perubahan perilaku seseorang. Mungkin ini biasanya terlihat pada anak yang malas belajar, lalu orang tuanya menyarankan sang anak untuk belajar dan setelah itu orang tua akan memberikan hadiah agar anak tersebut mau belajar. Walaupun anak tersebut sulit untuk di suruh belajar. Tapi dengan berlahan anak tersebut terbiasa dengan belajar tanpa harus di iming-imingkan hadiah.
          Lalu menyusun konsekuensi yang efektif untuk merubah kepribadian diri seseorang dan disini menurut Frankl
1.     Mereka bebas memilih langkah tindakan mereka sendiri,
2.     Mereka secara sadar mengontrol kehidupan mereka,
3.     Mereka tidak ditentukan oleh kekuatan-kekuatan di luar diri mereka,
4.     Mereka telah mengatasi perhatian terhadap diri.
Jadi bagaimana pun kita harus terima konsekunsi yang kita akan dapatkan, karna bagaimana pun ini merupaka kemauan kita tanpa ada paksaan sedikit pun dari orang lain.
          Menerapkan perencanaan intervensi, biasanya kita membuat suatu planning untuk merubah perilaku kita yang lebih baik atau menarik dan menerapkan perencanaan tersebut agar individu lebih baik. Seperti :
1.     Awali dan akhiri hari dengan senyuman.
Þ Walaupun buruknya hari anda dilalui, usahakan tetap tersenyum.
2.     Kuasai emosi dan control diri
Þ Orang lain menilai anda dari ekspresi wajah yang anda tampilkan. Saat anda marah atau tertekan, usahakan agar mimik wajah anda netral.
3.     Jaga jalinan komunikasi
Þ Apa pun situasinya buatlah keadaan menjadi lebih menyenangkan dengan berbagai serta berkomunikasi dengan sahabat atau teman kerja anda.
4.     Rasakan perasaan orang lain
Þ Sebelum anda mengekspresikan perasaan kesal anda pada orang lain, pikiran rasanya bila ada orang lain yang melakukan hal itu pada anda.
5.     Ceriakan hari dengan tawa
Þ Seberat apa pun hari yang anda lalui, cobalah untuk selalu memiliki sense of humor.
Sebelum kita mengomentari kepribadian seseorang, kita harus evaluasi diri kita sendiri. Apakah diri kita telah berubah atau tidak. Maka dari itu kita harus evaluasi dengan baik. Tanpa harus menyindir orang lain. Terkadang kita mengomentari orang lain tanpa melihat pribadi kita sendiri yang belum berubah. Maka dari itu kita harus evaluasi  diri kita dahulu.

DAFTAR PUSTAKA
Duane Schultz. 1997. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Adhe Firmansyah. 2010. Cara Mudah Membaca Kepribadian Orang. Yogyakarts: Starbooks.
Diane E. Papalia, Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldmen. 2009. Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar