Meningkatkan kontrol diri merupakan suatu upaya untuk merubah suatu kepribadian kita menjadi
yang lebih baik. Dalam perkembangan kontrol diri atau meningkatkan kontrol diri
beberapa ahli menganggap bahwa pada usia remaja kontrol diri sudah mencapai
akhir. Menurut Block (1971) adalah pelopor pendekatan
tipologis. Penelitian tipologis mencoba untuk melengkapi dan memperluas
penelitian trait.
Menggunakan
berbagai teknik, yaitu ego-resilient (ego-ulet),
control berlebihan (overcontrolled),
dan kekurangan kontrol (undercontrolled).
Orang-orang dari ketiga jenis ini berbeda dalam hal ego-resiliency, atau adaptabilitas dalam keadaan strees, dan kontrol diri. Orang-orang yang memiliki ego-resiliency
beradaptasi dengan baik, percaya diri, mandiri, penuh perhatian, sangat
membantu, dan fokus terhadap tugas. Orang-orang dengan control berlebihan
adalah mereka yang pemalu, pendiam, pencemas, dan bergantung pada orang lain.
mereka cenderung menyembunyikan pikiran mereka dan menarik diri dari konflik,
dan mereka sangat besar kemungkinan menjadi korban depresi. Orang-orang
kekurangan control bersifat aktif, berenergi, impulsif, keras kepala, dan mudah
terganggu. Jenis kepribadian ini atau yang serupa tampaknya terdapat pada kedua
jenis kelamin di seluruh kelompok budaya atau suku bangsa dan cenderung pada
remaja.
Temuan yang cenderung mendukung
kesinambungan sikap dan tingkah laku tidak berarti bahwa kepribadian tidak
berubah, atau bahwa orang-orang tertentu terjebak gagal menyesuaikan diri. Pada
seseorang yang kekurangan kontrol dapat tumbuh rukun dengan orang lain pada
masa dewasa awal bila mereka menemukan tempat dimana energi dan spontanitas
mereka dianggap sebagai nilai tambah.
Menetapkan suatu tujuan dalam hidup
biasanya dengan cara memberikan suatu tujuan jangka panjang dan motivasi.
Dengan menyusun suatu tujuan secara teratur, maka anda membuat keputusan
mengenai apa yang anda ingin capai. Menyusun tujuan adalah suatu proses yang
sudah ditetapkan dan diketahui untuk suatu perencanaan pribadi. Mungkin
menentukan tujuan sendiri jauh lebih sulit tetapi jadilah pribadi anda sendiri.
Meskipun banyak yang membujuk anda untuk melakukan hal yang sebaliknya.
Penentuan tujuan anda oleh anda sendiri dan usaha keras untuk mencapainya
merupakan suatu langkah utama menujuh kebebasan pribadi dan kehidupan yang
berarti.
Selanjutnya, pencacatan perilaku
biasanya kita kerap kali mendefinisikan perilaku seseorang. Biasanya dari
tingkah laku, cara bicara, berpakaian. Dengan cara begitu saja kita dapat tarik
kesimpulan bagaimana kepribadian seseorang itu bagaimana tanpa kita harus Tanya
langsung pada orang tersebut.
Menyaring anteseden perilaku disini
merupakan suatu perubahan yang signifikan, mungkin dari yang buruk sampai yang
baik dengan melalui proses step by step. Agar terlihat perubahan perilaku
seseorang. Mungkin ini biasanya terlihat pada anak yang malas belajar, lalu
orang tuanya menyarankan sang anak untuk belajar dan setelah itu orang tua akan
memberikan hadiah agar anak tersebut mau belajar. Walaupun anak tersebut sulit
untuk di suruh belajar. Tapi dengan berlahan anak tersebut terbiasa dengan
belajar tanpa harus di iming-imingkan hadiah.
Lalu menyusun konsekuensi yang efektif
untuk merubah kepribadian diri seseorang dan disini menurut Frankl
1. Mereka
bebas memilih langkah tindakan mereka sendiri,
2. Mereka
secara sadar mengontrol kehidupan mereka,
3. Mereka
tidak ditentukan oleh kekuatan-kekuatan di luar diri mereka,
4. Mereka
telah mengatasi perhatian terhadap diri.
Jadi
bagaimana pun kita harus terima konsekunsi yang kita akan dapatkan, karna
bagaimana pun ini merupaka kemauan kita tanpa ada paksaan sedikit pun dari
orang lain.
Menerapkan perencanaan intervensi,
biasanya kita membuat suatu planning untuk merubah perilaku kita yang lebih
baik atau menarik dan menerapkan perencanaan tersebut agar individu lebih baik.
Seperti :
1. Awali
dan akhiri hari dengan senyuman.
Þ
Walaupun buruknya hari anda dilalui, usahakan tetap tersenyum.
2. Kuasai
emosi dan control diri
Þ
Orang lain menilai anda dari ekspresi wajah yang anda tampilkan. Saat anda
marah atau tertekan, usahakan agar mimik wajah anda netral.
3. Jaga
jalinan komunikasi
Þ
Apa pun situasinya buatlah keadaan menjadi lebih menyenangkan dengan berbagai
serta berkomunikasi dengan sahabat atau teman kerja anda.
4. Rasakan
perasaan orang lain
Þ
Sebelum anda mengekspresikan perasaan kesal anda pada orang lain, pikiran
rasanya bila ada orang lain yang melakukan hal itu pada anda.
5. Ceriakan
hari dengan tawa
Þ Seberat apa pun hari yang anda lalui,
cobalah untuk selalu memiliki sense of humor.
Sebelum
kita mengomentari kepribadian seseorang, kita harus evaluasi diri kita sendiri.
Apakah diri kita telah berubah atau tidak. Maka dari itu kita harus evaluasi dengan
baik. Tanpa harus menyindir orang lain. Terkadang kita mengomentari orang lain tanpa
melihat pribadi kita sendiri yang belum berubah. Maka dari itu kita harus
evaluasi diri kita dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Duane Schultz. 1997. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta:
Kanisius.
Adhe
Firmansyah. 2010. Cara Mudah Membaca
Kepribadian Orang. Yogyakarts: Starbooks.
Diane
E. Papalia, Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldmen. 2009. Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar