A. PENGANTAR
1. Apa
yang dimaksud manajemen- Menurut Stoner, Manajemen adalah proses perencanaan, mengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapi.
- Menurut fonet, Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
- Menurut Nickels, Mc Hugh, Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan uuntuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang dan serta sumber daya organisasi lainnya.
- Menurut Hemhiel, Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama.
- Menurut Rauch and Behling, Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan kea rah pencapaian tujuan. Wahjosumidjo menjelaskan bahwa butir-butir pengertian dari berbagai kepemimpinan pada hakikatnya memberikan makna :
- Kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ablity), dan kesanggupan (capability).
- Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
- Kepemimpinan adalah suatu proses antar hubungan atau interaksi antara kepemimpinan, pengikut dan situasi.
3. Teori
kepemimpinan contingency Fiedler (matching leaders & tasks) ?
Fiddler
mendefinisikan efektivitas pemimpin dalam hal performa grup dalam mencapai
tujuannya. Fiddler membagi dua tipe pemimpin yaitu: berorientasi pada tugas dan
berorientasi pada maintenance.
Pemimpin yang berorientasi pada
tugas akan efektif pada 2 set kondisi. Pada set yang pertama, pemimpin ini
sangat memiliki hubungan yang baik dengan anggotanya, tugas yang didelegasikan
pada anggota sangat terstruktur dengan baik, dan memiliki posisi yang tinggi
dengan otoritas yang tinggi juga. Pada keadaan ini, grup sangat termotivasi
melakukan tugasnya dan bersedia melakukan tugas yang diberikan dengan
sebaik-baiknya. Pada set yang kedua, pemimpin ini tidak memiliki hubungan yang
baik dengan anggotanya, tugas yang diberikan tidak jelas, dan memiliki posisi
dan otoritas yang rendah. Dalam kondisi semacam ini, pemimpin mempunyai
kemungkinan untuk mengambil alih tanggung jawab dalam mengambil keputusan, dan
mengarahkan anggotanya.
Kepemimpinan tidak akan terjadi
dalam satu kevakuman sosial atau lingkungan. Para pemimpin mencoba melakukan
pengaruhnya kepada anggota kelompok dalam kaitannya dengan situasi-situasi yang
spesifik.Karena situasi dapat sangat bervariasi sepanjang dimensi yang berbeda,
oleh karenanya hanya masuk akal untuk memperkirakan bahwa tidak ada satu gaya
atau pendekatan kepemimpinan yang akan selalu terbaik. Namun, sebagaimana telah
kita pahami bahwa strategi yang paling efektif mungkin akan bervariasi dari
satu situasi ke situasi lainnya.
Penerimaan kenyataan dasar ini
melandasi teori tentang efektifitas pemimpin yang dikembangkan oleh Fiedler,
yang menerangkan teorinya sebagai Contingency Approach. Asumsi sentral teori
ini adalah bahwa kontribusi seorang pemimpin kepada kesuksesan kinerja oleh
kelompoknya adalah ditentukan oleh kedua hal yakni karakteristik pemimpin dan
dan oleh berbagai variasi kondisi dan situasi.
4. Model
kepemimpinan normatif menurut Vroom & Yetton ?
Dalam
model ini menyediakan serangkaian peraturan yang harus diikuti ketika
menentukan bentuk dan besarnya partisipasi dalam pembuatan keputusan, seperti ditentukan
dari berbagai situasi yang berbeda. Teori normatif karena mengarah kepada
pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan
dalam situasi tertentu yaitu berfokus pada tingkat partisipasi yang
diperbolehkan oleh pemimpin dalam mengambil keputusan dan seleksi pendekatan
yang akan memaksimalkan manfaat yang di kelompok dan pada waktu yang bersamaan,
meminimalisasi gangguan pencapaian tujuan kelompok.
5. Teori
path-goal dalam kepemimpinan ?
·
Menyatakan bahwa kerja pemimpin adalah
untuk membantu pengikutnya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberikan
arahan atau dukungan untuk memastikan tujuan mereka kompatibel dengan tujuan
organisasi.
·
Pemimpin menganggap gaya kepemimpinan yang
berbeda pada waktu yang berbeda tergantung pada situasi:
Ø Directive
leader
Ø Supportive
leader
Ø Participative
leader
Ø Achievement
oriented leader
B. PERENCANAAN
PENETAPAN MANAJEMEN
1. Pengertian
dari perencanaan manajemen ?
Perencanaan manajemen
adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang
dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.
2. Langkah-langkah
menyusun perencanaan dalam organisasi ?
Langkah
dalam merencanakan adalah memilih sasaran organisasi. Kemudian sasaran
ditetapkan untuk setiap sub unit organisasi sampai divisi, department, dll. Setelah
semuanya ini ditetapkan, program ditentukan untuk mencapai sasaran dengan cara
yang sistematik. Tentu saja dalam memilih tujuan dan program pengembangan,
manajer pun mempertimbangkan apakah semuanya layak dan dapat diterima oleh
manajer organisasi beserta dengan semua karyawan. Sasaran yang penting berupa
sasaran memberikan arahan, sasaran memfokuskan usaha kita, sasaran menjadi
pedoman rencana dan keputusan kita, dan sasaran membantu kita mengevaluasi
kemajuan yang kita capai.
3. Manfaat
perencanaan dalam suatu organisasi ?
Ø Membantu management untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan lingkungan,
Ø Membuat tujuan lebih khusus,
teperinci dan mudah dipahami,
Ø Meminimumkan pekerjaan yang tidak
pasti,
Ø Menager memahami keseluruhan
gambaran operasi lebih jelas.
4. Jenis
perencanaan dalam organisasi ?
Ø Perencanaan strategis, disusun untuk
mencapai suatu tujuan umum organisasi yaitu melaksanakan misi organisasi.
Perencanaan strategi bisa disebut juga perencanaan jangka panjang.
Ø Perencanaan taktis atau taktik.
Perencanaan taktis kinerja terjadi oleh tingkat organisasi menengah bertujuan
untuk efiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah
proveksi.
Ø Perencanaan operasional terdiri dari
Rencana sekali pakai, Rencana permanen, dan Perencanaan normatif.
Sumber
:
James. S. Stoner, dkk. (1996). Management. Jakarta: PT. PRENHALLINDO
Stephen P. (2008). Management. Jakarta:
Sarlito W. (2005). Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Jakarta:
Balai Pustaka.
Sunyoto Munandar, Ashar. (2001). Psikologi
Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar