a. Empowerment
stress konflik
1. Pengertian
empowerment
Menurut
Webster dan Oxford English dictionary, kata empowerment mengandung 2 pengertian
yaitu pertama to give power or authority to, kedua to give ability or enable. Jadi
dapat dipahami pengertian pertama sebagai memberi kekuasaan atau mendelegasikan
otoritas ke pihak lain, sedangkan pada pengertian kedua dipahami sebagai upaya
untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan.
2. Kunci
efektifitas dalam manajemen
a. Leave me alone, artinya mencari
wakti dimana kita bisa membangun konsentrasi tinggi terhadap tugas kita, dengan
gangguan seminimal mungkin sehingga kita tidak terlalu sering diinterupsi yang
pada akhirnya menghambat proses penyelesaian tugas kita.
b. Meng-cluster aktivitas anda; artinya
kita mesti mengkelompokkan berbagai tugas kita dalam sejumlah kategori. Ragam
pekerjaan yang memiliki kemiripan kita kelompokkan menjadi satu sehingga proses
penyelesaiannya menjadi lebih lancar.
c. Kenali siklus energi anda; berarti
bahwa kita mesti mengenali fase waktu dimana kita cenderung memiliki energi
yang besar dan mampu berkonsentrasi. Dengan mengenali siklus waktu ini kita
mungkin bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang cenderung berat pada saat
siklus waktu kita berada pada fase puncak.
3. Pengertian
stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari
fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja
keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit
dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan
ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga
dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang
dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut
terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan
dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang
mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari
dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja
mereka.
4. Sumber
stress pada manusia
Akibat stress dikelompokkan ke dalam
tiga kategori yakni akibat secara fisiologis, psikologis dan perilaku. Secara
fisiologis stress bisa mengakibatkan perubahan pada fisik atau organ pada
manusia. Akibat ini bisa berupa perubahan dalam sistem metabolisme
manusia, meningkatkan detak jantung, membuat nafas lebih berat, menaikkan
tekanan darah, menimbulkan sakit kepala tanpa sebab, serta memicu serangan
jantung.
Sementara itu, akibat yang tercakup dalam kategori psikologis berkaitan erat
dengan masalah kejiwaan dan emosional seseorang. Adapun akibat stress dalam
lingkup psikologis antara lain munculnya perasaan menyalahkan diri sendiri,
selau merasa tegang dan cemas secara berlebihan, sukar untuk memusatkan
pikiran, takut pada hal-hal yang tidak jelas, mudah jenuh, selalu berprasangkan
buruk, mood yang mudah drop, dan masih banyak lagi lainnya. Biasanya efek
psikologis ini muncul pada tingkatan awal stress.
5. Pendekatan
terhadap stress pada manusia
a) Pendekatan
individu
Seorang karyawan dapat memikul
tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stresnya. Strategi individu
yang telah terbukti efektif adalah: Teknik manajemen
waktu, Meningkatkan latihan fisik, Pelatihan pengenduran
(relaksasi), Perluasan jaringan dukungan sosial
b) Pendekatan
perusahaan
Beberapa faktor yang menyebabkan
stres terutama tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dikendalikan oleh
manajemen. Strategi yang digunakan: Perbaikan seleksi personil dan
penempatan kerja, Penggunaan penetapan tujuan yang
realistis, Perancangan ulang pekerjaan, Peningkatan keterlibatan
kerja, Perbaikan komunikasi organisasi, Penegakkan program kesejahteraan
korporasi.
6. Definisi
konflik
Konflik
adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern)
maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik
dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the
presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua
pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah
pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain
sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan
masing-masing.
7. Jenis-jenis
konflik
Substantive
conflicts merupakan perselisihan yang berkaitan dengan tujuan
kelompok,pengalokasian sumber dalam suatu organisasi, distrubusi kebijaksanaan
serta prosedur serta pembagaian jabatan pekerjaan.
Emotional
conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya,
tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertantangan antar pribadi (personality
clashes).
8. Proses
konflik
Proses controversial merupakan suatu
bentuk ketidaksepahaman yang bersifat pasif. Dalam kehidupan sehari-hari
kontroversi ditandai dengan minimnya toleransi antara beberapa pihak. Pada
dasarnya proses kontroversi adalah proses dimana telah tertanam benih
ketidaksepahaman tetapi masih tersimpan didalam hati dan belum diekspresikan
dalam bentuk perilaku apapun.
Proses kompetisi merupakan suatu bentuk
hubungan yang berupa persaingan dalam merebutkan segala sesuatu yang sifatnya
terbatas.
b. Komunikasi
dan manajemen
1. Pengertian
komunikasi
Komunikasi adalah "suatu proses dalam
mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
2. Proses
komunikasi
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu
menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila
terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata
lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan
komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi
(encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti
komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang
(bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran
komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia
menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi
dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah
komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut
(terdapat kesamaan makna).
3. Hambatan
dalam komunikasi
Melakukan komunikasi yang efektif
tidaklah mudah. Beberapa ahli menyatakan bahwa tidak ada proses komunikasi yang
sebenar-benarnya efektif, karena selalu terdapat hambatan. Hambatan komunikasi
pada umumnya mempunyai dua sifat berikut ini :
a.
Hambatan
yang bersifat objektif, yaitu hambatan terhadap proses komunikasi yang tidak
disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih disebabkan oleh keadaan yang
tidak menguntungkan. Misalnya karena cuaca, kebisingan kalau komunikasi di
tempat ramai, waktu yang tidak tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun
karena tidak kesamaan atau tidak “in tune” dari frame of reference dan field of
reference antara komunikator dengan komunikan.
b.
Hambatan
yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di buat orang lain sebagai
upaya penentangan, misalnya pertentangan kepentingan, prasangka, tamak, iri hati,
apatisme, dan mencemoohkan komunikasi.
4. Komunikasi
interpersonal
a) Componential
Menjelaskan komunikasi
antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah
penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan
berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikanumpan balik segera.
b) Situasional
Interaksi tatap muka
antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung.
5. Model
pengolahan informasi
a) Rational adalah Proses informasi adalah proses menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Dalam proses pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
b) Limited
adalah komunikasi terbatas sering menimbulkan kekacauan komunikasi seperti
salah pengertian akan maksud yang disampaikan.
c) Expert
adalah sebuah ketrampilan yang bisa
dipelajari dan dikuasai oleh siapapun, sama seperti halnya
keterampilan-ketrampilan lainnya.. Saat ini kita hidup di era yang sangat
menarik, di mana banyak diajarkan hal-hal yang akan menjadikan ketrampilan
komunikasi kita semakin canggih, antara lain hipnotis/hipnosis, nlp (neuro
language program), dan lain sebagainya
d) Cybermate
adalah sistem yang memandang terdapatnya suatu hubungan yang saling menggantungkan
dalam unsur atau komponen yang ada dalam sistim
6. Model
interaktif manajemen dalam komunikasi
a) Confidence
adalah dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman.
Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan
menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
b) Immediacy
adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar
dan tidak membosankan
c) Interaction
manajemen adalah Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan
dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
d) Expressiveness
adalah Mengembangkan suatu komitmen dalam
suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.