Selasa, 19 November 2013

Tugas Ke tiga Psikologi Manajemen


A.    Mengendalikan fungsi manajemen
1.      Jelaskan pengertian controlling (mengendalikan)
Controlling adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi dan perencanaan sasarannya guna mendesain sistem informasi umpan-balik, membandingkan sistem kerja tadi dengan standar yang telah ditetapkan lebih dulu, menentukan apakah ada penyimpangan dan mencatat besar kecil penyimpangan, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua suumber perusahaan dimanfaatkan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.

2.      Jelaskan langkah-langkah dalam mengendalikan fungsi manajemen
a.       Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian
b.      Mengukur pelaksanaan  atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki
c.       Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar. Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut dilaksanakan dan mengukur capaian keberhasilannya.
d.      Melakukan tindakan perbaikan. Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan.

3.      Sebutkan dan jelaskan tipe kontrol dalam manajemen
a.       Preventive control
Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Pemimpin mengawasi perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan hingga persiapan yang dilakukan, termasuk rekruitmen anggota.
b.      Repressive control
Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan berlangsung, dengan mengawasi hasil yang dari pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi dan laporan yang didapatkan (melakukan pengukuran capaian hasil).
c.       Pengawasan saat proses dilakukan
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan proses, sehingga langsung mengikuti proses dan mengadakan korkesi jika ada penyimpangan
d.      Pengawasan berkala
Pengawasan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan kesepakatan (bisa 1 bulan sekali, 2 atau 3 bulan)
e.      Pengawasan mendadak (sidak)
Pengawasan yang dilaksanakan mendadak untuk melihat kinerja staff sehari-hari dan menghindari terjadinya penyimpangan
f.        Pengawasan Melekat (waskat)
Pengawasan yang dilakukan secara dekat terhadap staff, hal ini sering dilakukan untuk tujuan-tujuan yang spesifik dan bersifat khusus, sehingga menghindarkan sekecil-kecilnya terjadi penyimpangan atau kesalahan Jelaskan proses kontrol dalam manajemen

4.      Jelaskan Proses Kontrol Manajemen
a.       Perencanaan Strategi.
Perencanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
b.      Penyusunan Anggaran.
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.
c.       Pelaksanaan. Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
d.      Evaluasi Kerja. Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

B.     Kekuasaan dan pengaruh
1.      Pengertian kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk bertindak atau memerintahkan sehingga dapat menyebabkan orang lain bertindak meliputi kemampuan dalam memahami situasi serta keterampilan dalam menentukan macam kekuasaan yang tepat untuk merespon tuntutan situasi..
Menurut Max Weber, kekusaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauan sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.
Gilbert W. Fairholm mendefinisikan kekuasaan sebagai “... kemampuan individu untuk mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan pada penolakan mereka.” Fairholm lalu merinci sejumlah gagasan penting dalam penggunaan kekuasaan secara sistematik dengan menakankan bahwa kapasitas personal-lah yang membuat pengguna kekuasaan bisa melakukan persaingan dengan orang lain.

Douglas Fairholm mengklasifikasi 10 jenis kekuasaan
1)      Reward Power
Reward Power adalah kekuasaan yang didasarkan kemampuan seseorang menyediakan keuntungan bagi sesuatu atau orang lain. Kekuasaan mengalir dari individu yang mampu menyediakan reward yang dibutuhkan orang lain. Kemampuan ini memungkinkan pemilik kekuasaan mengendalikan perilaku orang lain dan mencapai hasil yang diharapkan sejauh adanya kebutuhan orang lain tersebut akan reward yang disediakan olehnya.
Penggunaan kekuasaan reward biasanya dilakukan oleh orang di tingkatan tertinggi hirarki organisasi. Mereka biasanya punya akses pada material, informasi atau upah psikologis (senyum, perhatian, pujian, kata-kata manis). Manajemen tingkat menengah dan para supervisor juga biasanya memiliki jenis kekuasaan ini. Sebaliknya, pekerja juga dapat menerapkan kekuasaan reward ini kepada atasannya, dengan cara menerapkan energi dan skill yang mereka miliki guna menyelesaikan pekerjaan yang diharapkan seorang manajer. Karena manajer bergantung pada kinerja pekerja, maka pekerja dapat menyetir perilaku manajer agar sesuai keinginan mereka.
2)      Coercive Power
Coercive Power adalah kekuasaan yang didasarkan atas kemampuan seseorang menyediakan dampak hukuman pada target akibat ketidakpatuhannya. Kekuasaan ini terletak pada kemampuan seseroang untuk memerintahkan kepatuhan lewat cara fisik. Seperti reward, kekuasaan jenis ini memungkinkan pemimpin mempengaruhi perilaku orang lain akibat kemampuannya menerapkan hasil yang tidak diinginkan. Ketidakpatuhan atas orang yang punya jenis kekuasaan koersif menghasilkan penerapan hukuman dalam bentuk menahan reward yang diinginkan. Ini merupakan situasi kekuasaan koersif, kekuasaan yang mengikuti model militer.
3)      Expert Power
Expert Power adalah kekuasaan yang didasarkan kemampuan dan pengetahuan khusus yang dimiliki seseorang di mana target atau orang lain kerap menggunakan atau bergantung kepadanya. Orang selalu menghargai kompetensi, dan sebab itu Expert Power merupakan sumber kekuasaan yang penting untuk diterapkan. Kekuasaan mengalir dari orang yang punya skill, pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan dan dihargai oleh orang lain. Jika orang merengek agar seorang pekerja mau menggunakan skill yang ia miliki untuk membantu mereka, maka pekerja tersebut punya kekuasaan.
4)      Legitimate Power
Legitimate Power adalah kekuasaan yang didasarkan atas perasaan orang lain bahwa pelaku kekuasaan punya otoritas dan hak untuk mempengaruhi tindakan mereka. Perasaan ini merupakan hasil yang diterima dari organisasi formal atau warisan historis. Kekuasaan hadir pada mereka yang ditunjuk oleh organisasi untuk memberi perintah. Delegasi otoritas melegitimasikan hak seseorang memaksakan kepatuhan pada mereka yang menyatakan wajib untuk mentaati sumber kekuasaan (organisasi). Persepsi legitimasi di benak target kekuasaan bersifat kritis. Baru setelah target ini yakin bahwa pemberi perintah punya hak yang legitimate untuk memerintah sajalah mereka akan patuh.
5)      Identification Power with Other
Hubungan seseorang dengan orang lain yang punya kekuasaan menular pada orang yang berhubungan tersebut. Sebab itu, kekuasaan yang ada merujuk pada penguasa lain. Jenis kekuasaan ini bisa datang lewat hubungan personal seperti sekretaris atau asisten administrasi yang kerap kerja bareng boss eksekutif. Jika orang yang mendekatkan diri dengan kekuasaan tersebut juga meniru gagasan, norma, metode, dan tujuan dari orang berkuasa, kekuasaan orang tersebut akan bertambah.
6)      Critical Power
Pada tingkat lain, seseorang berkuasa hingga derajat mana kontribusi orang tersebut bersifat kritis bagi individu lain atau bagi organisasi. Bilamana orang lain berhasrat pada energi, sumberdaya, dan keahlian seseorang, hingga derajat tersebut pula ia punya kekuasaan atas mereka. Seseorang juga menerapkan kekuasaan sejauh orang tersebut terhubung dengan sumber daya yang mereka kuasai.
7)      Social Organization Power
Sumber kekuasaan lainnya adalah organisasi sosial. Kekuasaan juga diturunkan lewat hubungan terstruktur di mana seseorang mengkombinasikan kekuatan individual mereka guna memenuhi tujuan kelompok. James MacGregor Burns menyatakannya dalam kata-kata “kekuasaan seorang pemimpin mengalir dari kekuasaan pengikut.” Pencapaian tujuan hanya dapat terselenggara ketika satu individu berhasil memobilisasi dan mentransformasi pengikut, yang pada gilirannya mentransformasikan kekuasaan tersebut kepada pemimpin.
8)      Power Using Power
Kekuasaan juga bisa bersumber tatkala seseorang menggunakan kekuasaan-nya. Kekeliruan menerapkan kekuasaan dapat berakibat hilangnya kekuasaan. Sebaliknya, penggunaan kekuasaan cenderung meningkatkan kekuasaan itu sendiri. Persepsi dari orang lain seputar kekeliruan seorang pengguna kekuasaan bisa menghasilkan berkurangnya dukungan. Kekeliruan bertindak atau sering melakukan kekuasaan secara sembrono bisa mengikis kekuasaan dan dukungan dari orang lain yang kita butuhkan agar kekuasaan kita langgeng. Kekuasaan, pada dirinya sendiri, adalah sumber bagi kekuasaan lainnya.
9)      Charismatic Power
Karisma yang digambarkan Max Weber dan Referent Power diidentifikasi menyediakan dasar teoretis bagi dasar kekuasaan. Orang yang punya karisma biasanya punya personalitas menyenangkan, menarik, dan mendorong orang mau mematuhi si pemilik karisma. Orang yang punya kharisma biasanya ada di lingkar tengah klik-klik berpengaruh dan punya akses pada orang-orang berpengaruh di dalam komunitas.
10)  Centrality Power
Penempatan strategis individu ke dalam organisasi juga merupakan sumber kekuasaan. Lokasi fisik di jantung kegiatan atau interaksi dengan orang-orang berkuasa menambah perkembangan dan penggunaan efektif dari kekuasaan. Sentralitas kekuasaan ini penting dalam konteks kekuasaan, baik secara fisik ataupun sosial.

2.      Jelaskan sumber-sumber kekuasaan
a.       Kekuasaan bersumber pada kedudukan
Ø  Kekuasaan formal atau legal
Ø  Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
Ø  Kendali atas hokum
Ø  Kendali atas informasi
b.      Kekuasaan bersumber pada kepribadian
Ø  Keahlian atau keterampilan
Ø  Persahabatan atau kesetiaan
Ø  Karisma
c.       Kekuasaan bersumber pada politik
Ø  Kendali atas proses pembuatan keputusan
Ø  Koalisi
Ø  Partisipasi
Ø  Institusional

3.      Unsur-unsur kekuasaan
a.       Rasa takut
b.      Rasa cinta
c.       Kepercayaan
d.      Pemujaan

4.      Bentuk-bentuk kekusaan menurut French dan Raven
a.       Kekuasaan ganjaran (reward power)
b.      Kekuasaan paksaan (coercive power)
c.       Kekuasaan legal (legitimate power)
d.      Kekuasaan keahlian (expert)
e.       Kekuasaan acuan (referent power)

Sumber            :
Materi kuliah Psikologi Manajemen
Husein Umar. 2003. Business an Introduction. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
http://www.gunadarma.ac.id

Senin, 04 November 2013

Struktur Organisasi



A.    Pengorganisasian struktur organisasi
  1. Jelaskan pengertian struktur organisasi
Menurut Jones, struktur organisasi adalah sistem formal dari aturan dan tugas serta hubungan otoritas yang menjawab bagaimana anggota organisasi bekerja sama dan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi adalah alat atau instrumen para manajer perusahaan untuk mengarahkan dan mengkordinasikan kegiatan dan operasi. Struktur organisasi menentukan kaitan antara tugas-tugas yang harus dilaksanakan serta membagi-bagi otoritas atau wewenang dan tanggung jawab kepada para manajer.

  1. Jelaskan Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen
Organisasi manajemen terbagi dalam dua golongan, yaitu :
a.       Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dengan tujuan-tujuan tertentu yang disadari pula yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b.      Organisasi Informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuannya juga tidak jelas, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya tidak ada dan hubungan-hubungan terjalin secara pribadi.

  1. Cantumkan Contoh struktur organisasi dari sebuah perusahaan
Contoh struktur organisasi CV EKSPRES JAYA

  1. Jelaskan Manfaat struktur fungsional dan struktur divisional
Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan
antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Teori fungsionalisme struktural adalah suatu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang. Tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan fungsional yaitu August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer. Teori struktural fungsional berkaitan erat dengan sebuah struktur yang tercipta dalam masyarakat. Struktural – fungsional, yang berarti struktur dan fungsi. Artinya, manusia memiliki peran dan fungsi masing –masing dalam tatanan struktur masyarakat. Pemikiran structural fungsional sangat dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai organism biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling ketergantungan, ketergantungan tersebut merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai spesialisasi fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan dan mengembangkan sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini secara teratur berubah untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar.

Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. 
  1. Jelaskan Kerugian struktur fungsional dan struktur divisional
Kerugian dalam struktur fungsionl :
a.       Keputusan lambat,
b.      Sulit untuk menentukan mana yang harus bertanggung jawab,
c.       Sulit untuk menilai prestasi kerja,
d.      Mendorong spesialisasi yang sempit,
e.       Mengandung potensi yang kuat untuk terjadinya konflik antar fungsi.

Kerugian dalam struktur divisional
a.       Menggunakan sumberr daya kurang efisien,
b.      Supervisi lebeih sulit dilakukan,
c.       Mengutamakan tuujuan divisi daripada tujuan keseluruhan,
d.      Memicu persaingan yang tidak sehat untuuk merebutkan sumber daya perusahaan,
e.       Ada potensi kebijakan yang tidak konsisten antar divisi,
f.       Peningkatan biaya karena duplikasi fungsi,
g.      Sulit untuk memelihara ccitra perusahaan secara keseluruhan.

B.     Actuating dalam manajemen
1.      Pengertian actuating manajemen
Actuating adalah menggerakkan orang lain dalam arti umum. Menurut Arifin, actuating adalah penggerakan pada hakekatnya merupakan suatu usaha menggerakkan orang atau orang-orang untuk suka dan dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

2.      Pentingnya actuatinng manajemen
·         Pemimpin harus memiliki rasa hormat dari pada karyawannya.
·         Pemimpin harus lebih banyak mengetahui kebijaksanaan perusahaan.
·         pemimpin harus mengetahui tugas yang didapatkan oleh karyawannya.

3.      Prinsip actuating dan manajemen
      Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
·        Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
·        Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
·        Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
·        Menghargai hasil yang baik dan sempurna
·        Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
·        Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
·        Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
4.      Jelaskan pentingnya mencapai actuating manajemen yang efektif
      Pemimpin harus menjelaskan secara jelas tentang peraturan dan kebijaksanaan yang di terapkan dalam suatu organisasi untuk memajukan organisasi tersebut. karna pemimpinlah yang sangat berperan dalam kemajuan suatu organisasi.



sumber :
www.gunadarma.ac.id
Tangkilison. 2005. Manejemen Publik. Jakarta : PT. Grasindo
Bastian. 2006. Akuntansi Pendidikan. Yogyakarta : Erlangga
Sutyanto. 2007. Strategic Managemen Global Most Admired Companies. Yogyyakarta
 : CV. ANDI OFSSET