Sabtu, 16 Maret 2013

PSIKOTERAPI

ü    Pengertian psikoterapi
Psikoterapi yang lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana, yakni “psyche” yang artinya jelas, yaitu “mind” atau sederhananya : jiwa dan “therapy” dari bahasa Yunani yang berarti “merawat” atau “mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawatan terhadap aspek kejiwaan” seseorang.
Dalam Oxford English Dictionary, perkataan “psychotherapy” tidak tercantum, tetapi ada perkataan “psychotherapeutic” yang diartikan sebagai perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis.
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu. Ciri-ciri dari definisi mengenai psikoterapi :
1.      interaksi sistematis. Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara pasien dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
2.      prinsip-prinsip psikologis. Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip, penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraeutik.
3.      tingkah laku, pikiran dan perasaan. Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif, dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh dan memuaskan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
4.      tingkah laku abnormal, memecahkan masalah dan pertumbuhan pribadi. Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok pasien yang dibantu oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati, gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan, atau skizofrenia. Untuk beberapa gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis umumnya memainkan peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi tantangan hidup dengan lebih baik

ü    Tujuan Psikoterapi
Tujuan psikoterapi seperti menghilangkan gejala penyakit ataupun meminimalisasi pengaruhnya, ada tujuan lain yang berkaitan dengan model kehidupan dan kebersamaan yang dilalui oleh anggota kelompok, yakni akhirnya mereka mampu kembali ke dalam kehidupan masyarakatnya.
Freud meringkas tujuan psikoterapi dengan berkata, “di mana ada id, di situ akan ada ego”. Maksudnya adalah psikoanalisis dapat membantu memancarkan tentang kesadaran (yang diwakilkan oleh ego sadar) pada pekerjaan-pekerjaan id. Namun, freud tidak mengharapkan dan juga tidak bartujuan bahwa klien harus berusaha menyadari semua bahan yang direpresikan semua implus, hasrat, ketakutan dan ingatan. Tujuannya adalah hanya untuk menggantikan tigkah laku defensif dengan tingkah laku yang lebih adaptif. Dengan berbuat demikian, klien dapat menemukan kepuasaan tanpa menghukum dirinya sendiri atau orang lain.
Metode-metode utama yang digunakan freud untuk mencapai tujuan psikoterapi adalah
1.      penggunaan asosiasi bebas secara sistematis dan analisi mimpi
2.      analisis resistensi
3.      analisis transferensi
4.      interprestasi dengan tujuan memecahkan masalah-masalah emosional yang utama pada masa kanak-kanak.

ü    Unsur psikoterapi
Parameter pengaruh yang tercantum pada unsure-unsur psikoterapi, yaitu :
1.      rekapitulasi
2.      rehabilitasi
3.      peran social

ü    Perbedaan konseling dan psikoterapi
Perbedaan konseling dan psikoterapi, dikutip uraian dari Brammer & Shostrom (1977) dan Thompson & Rudolph (1983) di bawah ini :
Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
1.      konseling ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awerness, normal, present-time dan short-term.
2.      sedangkan psikoterapi ditandai oleh “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depthemphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and long-tern”.
Konseling dan psikoterapi merupakan intervensi yang dilakukan oleh orang ahli untuk orang yang datang padanya. Keduanya merupakan interaksi antara seorang profesional  dengan orang yang minta bantuan profesinya, baik konseling maupun psikoterapi merupakan proses persuasi.

ü    Pendekataan terhadap mental illnes
1.      behavior therapy
pendekatan terapi perilaku yang terfokus pada pembelajaran. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar. Tokoh yang menemukan terapi perilaku adalah Ivan Pavlov.
2.      cognitive therapy
terapi kognitif merupakan konsep perilaku manusia yang dipengaruhi oleh pikirannya. Terapi ini focus pada pola pikir agar dapat mengubah perilaku seseorang.
3.      humanistic therapy
terapi humanistic menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia mampu dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan memiliki keunikan bebas memilih hidupnya sendiri.

ü    Bentuk terapi
KARAKTERISTIK PASIEN
IMPLIKASI UNTUK TERAPI
Motivasi untuk berubah
Reseptif terhadap pengaruh terapeutik
Sistem kepercayaan dan harapan terapeutik
Konvergensi terapis dan harapan pasien penting (khususnya mengenai lama, format dan orientasi))
(Perasaan pasien mengenai Lokus pengendalian
internal (diri)
eksternal (nasib, lainnya)


Wawasan terapi ekspiratoar
Terapi suportif atau direktif
Kekuatan ego
keterkaitan objek baik

Wawasan/eksploratoar
kontrol implus (kemampuan untuk menunda kepuasaan)
Tinggi
Rendah


Wawasan
Direktif
Gaya kognitif (Horwitz, 1974)
Obsesif

Histerik

Pengalaman afek via eksperiantal, wawasan
Pengertian kognitif emosi via wawasan, direktif
Keterkaitan interpersonal
Rendah

Tinggi

Dapat menunjukkan kebutuhan akan terapi kelompok
Dapat mentoierir lingkungan atau kelompok 








Daftar pustaka
1.      Singgih D. Gunarsa Dr. Dkk. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: penerbit BPK Gunung Mulia
2.      dr. Melfiawati Setio, 1997. Buku Saku Psikiatri. Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC
3.      Yustinus Semiun. 2006. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta : penerbit Kanisius
4.      Drs.Yustinus Semiun, OFM, 2006. Kesehatan Mental 3. Yogyakarta : perbit Kanisus
5.      Prof. Dr. Moh. Sholeh. 2008. Bertobat Sambil Berobat. Jakarta : PT. PT Mizan PublikaHak Cipta.
6.      http://www.gunadarma.ac.id/